Narasumber Agus Nugroho saat menyampaikan materi bimtek kepada peserta
Pusat Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (PPMPP) Politeknik Negeri Madiun (PNM) kembali menggelar bimbingan teknik (Bimtek) Pengembangan Kurikulum di Ruang Kuliah Bersama Gedung C Kampus 2 PNM pada Jumat (28/07). Kegiatan ini merupakan lanjutan dari bimtek pertama yang telah dilaksanakan sekitar tiga minggu lalu pada Jumat (07/07). Peserta bimtek kedua pun kurang lebih sama dengan bimtek pertama plus kepala laboratorium baru yang turut diundang.
Sama seperti bimtek pertama, narasumber yang dihadirkan ialah Agus Nugroho, S.T., M.T. yang berasal dari Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Bimtek kedua ini meneruskan materi dari bimtek pertama yang membahas tentang profil lulusan dan capaian pembelajaran. Melanjutkan materi sebelumnya, pada bimtek kedua mengupas lebih dalam terkait cara memvalidasi capaian pembelajaran yang nantinya akan diturunkan menjadi mata kuliah.
Suasana Bimtek Pengembangan Kurikulum lanjutan.
Ketua Tim Kerja Pengembangan Pembelajaran PPMPP PNM Kumala Mahda menyampaikan bahwa narasumber bimtek berpesan agar program studi tidak menyusun capaian pembelajaran yang berasal dari warisan, hibah, ataupun cocoklogi.
“Jadi (red:capaian pembelajaran) ada dasarnya, sudah tervalidasi, hingga capaian pembelajaran yang sudah final ini benar-benar dibutuhkan atau di-create oleh program studi untuk mahasiswanya,” terang Mahda.
Lebih lanjut, terdapat dua sampai tiga matriks untuk memvalidasi capaian pembelajaran yang telah disusun dan disesuaikan dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti). Lewat proses tersebut bisa jadi ada capaian pembelajaran yang dihapus bila saat proses validasi terdapat ketidaksesuaian dengan matriks.
Sesi tanya jawab antara peserta dan narasumber bimtek.
Usai berbagai tahapan di atas akan menghasilkan capaian pembelajaran final di mana ada empat aspek di dalamnya. Di antaranya yakni aspek final, pengetahuan, keterampilan umum dan keterampilan khusus yang sesuai dengan SN Dikti.
“Setelah capaian pembelajaran selesai, final, lalu diturunkan lagi menjadi bahan kajian. Bahan kajian inilah yang digunakan sebagai dasar penurunan mata kuliah,” jelas Mahda.
Mahda menyebutkan bahwa saat bimtek tersebut belum memenuhi 100% kebutuhan dokumen kurikulum. Namun program studi sudah bisa mencapai 75-80% kebutuhan dokumen kurikulum atau dapat dikatakan sudah hampir selesai.
“Jadi memang tujuan kita yakni pembaharuan kurikulum, revitalisasi kurikulum tiap-tiap prodi. Target kita dokumen ini jadi dan implementasinya tahun depan.” Ujarnya.
Kepala PPMPP memberikan penjelasan tambahan ketika bimtek.
Dikatakan oleh Mahda, pembaharuan kurikulum tidak bisa langsung terimplementasi sebab kegiatan perkuliahan sudah akan berjalan. Semua distribusi mengajar pun telah di-setting sehingga dokumen kurikulum yang baru diharapkan dapat diaplikasikan pada tahun depan.
“Harapannya dokumen kurikulum yang baru dapat diimplementasikan tahun depan. Jadi tahun ini kita penyusunan hingga pengesahan,” tutup Mahda. *(Tim Humas/PIP PNM)
Peserta Bimtek Pengembangan Kurikulum lanjutan.
Sesi diskusi antara peserta dan narasumber.
Foto bersama usai bimtek.
.
.
Berita selengkapnya kunjungi laman pnm.ac.id
#bimtekpengembangankurikulum
#ppmpppnm
#madiun
#poltekmadiun
#politekniknegerimadiun